Dekripsi Masalah:
Zaman sekarang banyak terbangun dua masjid atau lebih dalam
satu desa, ada yang punya tujuan untuk dipakai sholet jumaat, ada pula yang
bertujuan agar kalau I’tikaf tidak terlalu jauh.
Pertanyaan:
Bagaimana hukumnya membangun masjid lebih dari satu dalam
satu desa/dusun? Boleh ataukah tidak?
Jawaban:
Huumnya boleh. Dan tidak ada satupun orang yang berhak
melarang orang lain membangun masjid.
Referensi:
الفتاوى الفقهية
الكبرى (1/ 234)
(وَسُئِلَ) -
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ - وَفَسَّحَ فِي مُدَّتِهِ - عَمَّا إذَا كَانَ فِي
قَرْيَةٍ مَسْجِدٌ ثُمَّ تَعَطَّلَ لِكَوْنِهِ بَعِيدًا عَنْ بَعْضِ أَهْلِ
الْقَرْيَةِ أَوْ لِكَوْنِ مَا حَوْلَهُ مُتَعَطِّلًا فَأَرَادُوا أَنْ يَعْمَلُوا
مَسْجِدًا آخَرَ وَالْمَسْجِدُ الثَّانِي تَحْضُرُهُ الْجَمَاعَة فَهَلْ لَهُمْ
ذَلِكَ؟
(فَأَجَابَ) - رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ - بِأَنَّهُ يَجُوزُ بِنَاءُ الْمَسَاجِدِ الْكَثِيرَةِ فِي
الْبَلَدِ وَلَوْ صَغِيرَةً وَلَا حَجْرَ عَلَى أَحَدٍ فِي ذَلِكَ نَعَمْ لَا
يَجُوزُ تَعْدِيدُ الْجُمُعَةِ فِي بَلَدٍ إلَّا إذَا ضَاقَ مَسْجِدُهَا عَنْ
أَهْلِهَا فَلَهُمْ حِينَئِذٍ بِنَاءُ مَسْجِدٍ آخَرَ وَإِقَامَةُ جُمُعَةٍ
ثَانِيَةٍ فَهُوَ بِخِلَافِ مَا إذَا وَسِعَهُمْ مَسْجِدُهَا فَلَيْسَ لِأَحَدٍ
بِنَاءُ مَسْجِدٍ لِأَجْلِ إقَامَةِ جُمُعَةٍ أُخْرَى فِيهِ لِامْتِنَاعِهَا
حِينَئِذٍ وَاَللَّهُ تَعَالَى أَعْلَمُ بِالصَّوَابِ.
الفتاوى الفقهية الكبرى (1/ 234 itu bukan kitab mu'tamad yang bisa di jadikan pegangan dalam mengambil keputusan, sementara para ulama madzhab syafi'i memberikan tiga syarat tentang bolehnya ta'addudul masjid fii qoryatin.tolong sebelum memberi jawaban, baca juga referensi dari kitab lain. di dalam keterangan di atas juga di syaratkan إلا إذا ضاق مسجدها عن أهلها. ـ terkecuali masjid sekedar untuk beri"tikaf bukan masjid jum"at ! SIAPA SAJA BOLEH MEMBANGUN. TAPI KALAU MASJID UNTUK JUM'AT ITU ADA SYARAT SYARATNYA MIN !!!
BalasHapus